ASSALAMUALAKUM WR.WB.
hai sobat, pada kesempatan ini saya norjmansyah akan berbagi sedikit mengenai seni tari dalam bentuk makalah, kali aja sobat memerlukannya, berikut adalah makalah kami dari sekolah SMKN 1 RANTAU oleh kelas XII ADM.Perkantoran 1, semoga bermenfaat.












NAMA ANGGOTA :
-
NORJIMANSYAH
-
MAHMUD
-
ADMA
IWANDA
-
MEGA PUTERI
-
M.RIO ZULFIKAR
-
DIDI RAHMAN
Makalah
seni budaya SENI TARI
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. alhamdulillahirabbilalamin.
Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan dan menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Seni Budaya tentang “SENI TARI”
Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional di Indonesia yang sangat penting kita mempelajarinya dan menjaganya. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
September 2013
penyusun
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Seni Budaya tentang “SENI TARI”
Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional di Indonesia yang sangat penting kita mempelajarinya dan menjaganya. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
September 2013
penyusun
ANGGOTA
KELOMPOK

DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………………………………HALAMAN 02
Daftar
Isi………………………………………………………………………………...…HALAMAN 03
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………HALAMAN
04
1.
Latar Belakang…………………………………………………………………...……HALAMAN 04
2.
Tujuan Penulisan…………………………………………………………………...…HALAMAN 04
BAB
II PEMBAHASAN……………………………………………………………….…HALAMAN 05
1. Pengertian
Seni Tari………………………………………………………………….HALAMAN 05
2. Tari
Tradisional………………………………………………………………………HALAMAN 05
3. Jenis-jenis
seni tari……………………………………………………………………HALAMAN 06
4. Peran
Seni Tari…………………………………………………………………….…HALAMAN 06
5. Unsur-unsur
Gerak Tari……………………………………………………………..HALAMAN 07
6. Unsur-unsur
Kaidah Seni Tari………………………………………………………HALAMAN 08
7. Tari
Tradisional di Nusantara………………………………………………………HALAMAN 08
8.
Pengertian tari dan tari kreasi………………………………………………………HALAMAN 08
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………HALAMAN
11
1. Kesimpulan……………………………………………………………………………HALAMAN
11
2. Saran……………………………………………………………………………..……HALAMAN
11
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat
terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari
struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas
perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut
tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat
itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai seluruh
Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah seorang
budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, “secara
garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat
dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”.
Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan
tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh
asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan
masyarakat Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan
masyarakat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-masing
periode telah menampilkan budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena
kehidupan kesenian sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya.
Tarian daerah Indonesia dengan
beraneka ragam jenis tarian indonesia seni tari membuat indonesia kaya akan
adat kebudayaan kesenian. Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di
seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri
kita ini. Tarian Indonesia mencerminkan
kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih
dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya
dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui
kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya
sendiri. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi
kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari
yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan
pemerintah.
2. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis
ini guna memenuhi tugas dari guru Seni Budaya yaitu Ibu Netti Herawati S.Sn. Manfaat yang dapat di peroleh oleh
penyusun melalui makalah ini yaitu dapat dimanfaatkan sebagai salah satu acuan
dalam membuat makalah berikutnya, sehingga dalam penyusunan karya tulis yang
akan datang hal-hal yang sudah baik di tingkatkan dan yang salah diperbaiki serta
untuk menambah wawasan kami mengenai sni tari di Indonesia. Melalui makalah ini
manfaat yang dapat diperoleh oleh pelajar adalah sehingga setalah membaca
makalah ini, pelajar dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta
menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di
Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Seni Tari
Seni tari adalah seni yang
mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari tubuh/fisik dan
mimik. Seni tari
secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain
itu, seni tari memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan
dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap
dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong
kanan, dan serong kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang,
memutar, atau zigzag. Tingkatan berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi
duduk dan level tinggi dengan posisi kaki dijinjitkan atau dengan
meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang atau pendek,
gerak yang besar atau kecil.
Tenaga
sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang ditampilkan
lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan emosi,
bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan
tenaga yang berbeda-beda akan membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya
bagi penonton, juga bagi si penari.
2.
Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan bentuk tarian yang sudah lama
ada, diwariskan secara turun-temurun, serta biasanya mengandung nilai filosofi,
simbolis, dan religious. Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa
di kepulauan Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri. Banyak ahli
antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan
upacara keagamaan. Tarian semacam ini biasanya berawal dari ritual, seperti
tari perang, tarian dukun untuk menyembuhkan atau mengusir penyakit, tarian
untuk memanggil hujan, dan berbagai jenis tarian yang berkaitan dengan
pertanian, tarian lain diilhami oleh alam, tarian jenis purba ini biasanya
menampilkan gerakan berulang-ulang dan tarian ini juga bermaksud untuk
membangkitkan roh atau jiwa yang tersembunyi dalam diri manusia. Tari
tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman bangsa
Indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti ; tarian Bali, tarian Jawa,
tarian Sunda, tarian Minangkabau, tarian Palembang, tarian Melayu, taruan Aceh,
dan masih banyak lagi adalah seni tari yang berkembang sejak dahulu kala,
meskipun demikian tari ini tetap dikembangkan hingga kini. Beberapa tari
mungkin telah berusia ratusan tahun, sementara beberapa tari berlanggam
tradisional mungkin baru diciptakan kurang dari satu dekade yang lalu.
Penciptaan tari dengan koreografi baru, tetapi masih di dalam kerangka disiplin
tradisi tari tertentu masih dimungkinkan. Sebagai hasilnya, munculah beberapa
tari kreasi baru. Tari kreasi baru ini dapat merupakan penggalian
kembali akar-akar budaya yang telah sirna, penafsiran baru, inspirasi atau
eksplorasi seni baru atas seni tari tradisional. Tari tradisional dibagi
menjadi :
Ø Tari Keraton
Tari keraton adalah tari yang semula
berkembang dikalangan kerajaan dan bangsawan. Tarian di Indonesia mencerminkan
sejarah panjang Indonesia. Beberapa keluarga bangsawan, berbagai istana dan
keraton yang hingga kini masih bertahan di berbagai bagian Indonesia menjadi
benteng pelindung dan pelestari budaya istana. Perbedaan paling jelas antara
tarian istana dengan tarian rakyat tampak dalam tradisi tari Jawa. Strata
masyarakat Jawa yang berlapis-lapis dan bertingkat tercermin dalam budayanya.
Jika golongan bangsawan kelas atas lebih memperhatikan pada kehalusan, unsur
spiritual, keluhuran, dan keadiluhungan. Masyarakat kebanyakan lebih memperhatikan
unsur hiburan dan sosial dari tarian. Sebagai akibatnya tarian istana lebih
ketat dan memiliki seperangkat aturan dan disiplin yang dipertahankan dari
generasi ke generasi, sementara tari rakyat lebih bebas, dan terbuka atas
berbagai pengaruh.
Perlindungan kerajaan atas seni dan
budaya istana umumnya digalakkan oleh pranata kerajaan sebagai penjaga dan
pelindung tradisi mereka. Misalnya para Sultan dan Sunan dari Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta terkenal
sebagai pencipta berbagai tarian keraton lengkap dengan komposisi gamelan pengiring tarian tersebut. Tarian
istana juga terdapat dalam tradisi istana Bali dan Melayu. Seperti di Jawa juga
menekankan pada kehalusan, keagungan dan gengsi. Tarian Istana Sumatra seperti
bekas Kesultanan Aceh, Kesultanan Deli di Sumatra Utara, Kesultanan Melayu
Riau, dan Kesultanan Palembang di Sumatra Selatan lebih dipengaruhi budaya
Islam, sementara Jawa dan Bali lebih kental akan warisan budaya
Hindu-Buddhanya.
Ø Tari
Rakyat
Tari Rakyat merupakan tari yang
hidup dan berkembang dikalangan rakyat. Tarian Indonesia menunjukkan
kompleksitas sosial dan pelapisan tingkatan sosial dari masyarakyatnya, yang
juga menunjukkan kelas sosial dan derajat kehalusannya. Berdasarkan pelindung
dan pendukungya, tari tradisional adalah tari yang dikembangkan dan didukung
oleh rakyat kebanyakan, baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Dibandingkan dengan tari istana
(keraton) yang dikembangkan dan dilindungi oleh pihak istana. Tari rakyat
Indonesia relatif lebih bebas dari aturan yang ketat dan disiplin tertentu,
meskipun demikian beberapa langgam gerakan atau sikap tubuh yang khas
seringkali tetap dipertahankan. Tari rakyat lebih memperhatikan fungsi hiburan
dan sosial pergaulannya daripada fungsi ritual.
Tari Ronggeng dan tari Jaipongan suku Sunda adalah contoh yang baik mengenai
tradisi tari rakyat. Keduanya adalah tari pergaulan yang lebih bersifat
hiburan. Seringkali tarian ini menampilkan gerakan yang dianggap kurang pantas
jika ditinjau dari sudut pandang tari istana, akibatnya tari rakyat ini
seringkali disalahartikan terlalu erotis atau terlalu kasar dalam standar
istana. Meskipun demikian tarian ini tetap berkembang subur dalam tradisi
rakyat Indonesia karena didukung oleh masyarakatnya. Beberapa tari rakyat
tradisional telah dikembangkan menjadi tarian massal dengan gerakan sederhana
yang tersusun rapi, seperti tari Poco-poco dari Minahasa Sulawesi Utara, dan tari Sajojo dari Papua.
3. Jenis-Jenis
Seni Tari
Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi
tiga kelompok, yaitu:
* Tari Tunggal
* Tari Berpasangan
* Tari Kelompok/Massal
Ø Tari Tunggal
Tari Tunggal yaitu tari yang dilakukan oleh satu
orang. Contohnya adalah tari gambir anom, tari koncar, tari gunung sari, tari
gatotkaca, tari bondan, tari gambyong dan tari kukilo.
Ø Tari berpasangan
Tari berpasangan yaitu tari yang dilakukan dengan
berpasangan, laki-laki dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki, perempuan
dengan perempuan.
Ø Tari Kelompok/Massal
Tari ini dilakukan dengan ramai-ramai, atau dengan
menggunakan banyak penari.
Nah, oleh karena itu, mari kita berbangga dengan seni
tari yang ada di negara kita dengan cara melestarikannya.
4. Peran Seni
Tari
Peranan seni
tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan
individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan
individu dan social merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi
jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat
berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia
dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 5
antara lain :
Ø Tari Sebagai Upacara
fungsi tari
sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu
kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi
berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara
pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak
diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan
manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. Tari upacara dibagi menjadi
2 yaitu tari adat dan agama
Ø Tari Adat
beberapa contoh
tari uapacar adat adalah bedhoyo ketawang (penobatan raja) gambyong,
karonsih, dan gatot kaca gandrung ( adat perkawinan), kuda lumping, jatilan
(seni tontonan rakyat) tari sekapur sirih untuk penyambutan tamu agung dan tari
rangguk (jambi) untuk persembahan untuk tamu biasa.
Ø Tari Agama
tari
upacara agama adalah tari yang diyakini memiliki karismatik khusus. Apabila
tidak dilaksanakan akan berdampak kepada peri kehidupan selanjutnya. Tari
upacara agama memiliki tradisi khusus., dilaksanakan dalam konteks yang
berhubungan dengan pernyataan penghayan keagamaan di mana mereka lebih asyik
apabila melakukan dengan penghayatan dalam dan bersifat memuja, dan
penghayantan persembahan secara total. Contoh tari pendet, rangde, rejang,
keris, pasraman, gabor, ngaben bedoyo semang, bendaya ketawang, gandari
Ø Tari Sebagai Sarana Hiburan
salah satu
bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki
tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari
hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan
untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya
itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan
individual, bersifat spontanitas dan improvisasi.
contoh tari
hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung (banyuwangi),
jogged bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra)
Ø Tari Sebagai Sarana
Pertunjukkan
tari
pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima
pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian
ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini
sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari
mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang
baik serta tema dan tujuan yang jelas.
Contoh tari
pertunjukan tari piring (Sumatra), tari ngremo(jatim), gambyong ( surakarta).
5. Unsur-unsur gerak Tari
Menurut aktifitasnya gerak dapat di
bagi menjadi dua macam,yaitu :
·
Gerak
setempat adalah gerak yang dilakukan tanpa berpindah tempat
·
Gerak
berpindah tempat adalah gerak yang dilakukan dengan berpindah tempat dapat
dilakukan dengan gerak bergeser, melangkah, meluncur dan melompat.
Menurut bentuknya,gerak dapat dibagi
menjadi tiga macam,yaitu :
·
Gerak
Realistik / Gerak Wantah
adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang sesuai dengan apa yang dilihatnya.
·
Gerak
Stilir adalah gerak yang sudah
digubah,gerak tidak wantah dengan cara diperhalus.
Menurut sifatnya gerak dapat dapat
di bagi menjadi empat,yaitu :
·
Gerak
Lemah adalah gerak yang dilakukan dengan
tidak menggunakan kekuatan otot.
·
Gerak
tegang adalah gerak yang dilakukan dengan
menggunakan otot-otot atau kekuatan.
·
Gerak
lembut adalah gerak yang dilakukan oleh
sesorang yang gerak-gerakannya mengalir.
·
Gerak
kasar adalah gerak-gerak yang dilakukan
oleh sesorang dengan menggunakan otot-otot yang kuat.seperti hentakan-hentakan
kakiyang dilakukan dengan kecepatan tinggi.
6. Unsur-unsur Kaidah Seni Tari
·
Wiraga adalah kemampuan peragaan ,penguasaan kelenturan teknik
tenaga gerak dan ungkapan gerak yang jelas.
·
Wirama adalah pengaturan tempo dan ritmeyang erat sekali
hubungannya dengan irama.
·
Wirasa adalah aspek yang bersifat rohaniah yang mendukung
keseluruhan tarian yang dibawakan penari.
7.
Tari
Tradisional di Nusantara
Berikut ini beberapa contoh
nama-nama tari Tradisional di seluruh Indonesia.
1.
Tarian Daerah Provinsi Bali
1. Tari Kecak
2. Tari Legong
3. Tari Barongan
4. Tari Pendet
1. Tari Kecak
2. Tari Legong
3. Tari Barongan
4. Tari Pendet
2.
Tarian Daerah Banten
1. Tari Prajurit
1. Tari Prajurit
3.
Tarian Daerah Provinsi Bengkulu
1. Tari Andun
2. Tari Bidadari Terminang Anak
3. Tari Ganau
1. Tari Andun
2. Tari Bidadari Terminang Anak
3. Tari Ganau
4.
Tarian Daerah Provinsi DI Aceh
1. Tari Saman
2. Tari Seudati
1. Tari Saman
2. Tari Seudati
5.
Tarian Daerah Propinsi DI Yogyakarta
1. Tari Bedaya Pangkur
2. Tari Serimpi
1. Tari Bedaya Pangkur
2. Tari Serimpi
6.
Tarian Daerah Gorontalo
1. Tari Dana-Dana
1. Tari Dana-Dana
7.
Tarian Daerah DKI Jakarta
1. Tari Betawi
2. Tari Yapong
1. Tari Betawi
2. Tari Yapong
8.
Tarian Daerah Jambi
1. Tari Sekapur Sirih
2. Tari Selampir Delapan
1. Tari Sekapur Sirih
2. Tari Selampir Delapan
9.
Tarian Daerah Provinsi Jawa Barat
1. Tari Jaipong
2. Tari Topeng
1. Tari Jaipong
2. Tari Topeng
10.
Tarian Daerah Provinsi Jawa Tengah
1. Tari Bambang Cakil
2. Tari Sintren
1. Tari Bambang Cakil
2. Tari Sintren
11.
Tarian Daerah Provinsi Jawa Timur
1. Tari Gandrung Banyuwangi
2. Tari Remo
3. Tari Reog Ponorogo
1. Tari Gandrung Banyuwangi
2. Tari Remo
3. Tari Reog Ponorogo
12.
Tarian Daerah Provinsi Kalimantan Barat
1. Tari Monong
2. Tari Zapin
1. Tari Monong
2. Tari Zapin
13.
Tarian Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
1. Tari Babujugan
2. Tari Radap Rahayu
1. Tari Babujugan
2. Tari Radap Rahayu
14.
Tarian Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
1. Tari Dadas dan Bawo
2. Tari Giring-Giring
1. Tari Dadas dan Bawo
2. Tari Giring-Giring
15.
Tarian Daerah Provinsi Kalimantan Timur
1. Tari Gong
1. Tari Gong
16.
Tarian Daerah Kepulauan Riau
1. Tari Tandak,
2. Tori Joged Lambak
1. Tari Tandak,
2. Tori Joged Lambak
17.
Tarian Daerah Propinsi Lampung
1. Tari Bedana
2. Tari Jangget
3. Tari Malinting
1. Tari Bedana
2. Tari Jangget
3. Tari Malinting
18.
Tarian Daerah Propinsi Maluku
1. Tari Cakalele
2. Tari Lenso
3. Tari Nahar Iaa
4. Tari Perang
5. Tari Tidetide
1. Tari Cakalele
2. Tari Lenso
3. Tari Nahar Iaa
4. Tari Perang
5. Tari Tidetide
19.
Tarian Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat
1. Tari Batu Nganga
2. Tari Mpaa Lenggogo
1. Tari Batu Nganga
2. Tari Mpaa Lenggogo
20.
Tarian Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur
1. Tari Gareng Lameng
2. Tari Perang
1. Tari Gareng Lameng
2. Tari Perang
21.
Tarian Daerah Propinsi Papua
1. Tari Musyoh
2. Tari Selamat Datang
3. Tari Sojojo Papua
4. Tari Papua
5. Tari Perang
6. Tari Suanggi
1. Tari Musyoh
2. Tari Selamat Datang
3. Tari Sojojo Papua
4. Tari Papua
5. Tari Perang
6. Tari Suanggi
22.
Tarian Daerah Propinsi Sulawesi Selatan
1. Tari Bosara
2. Tari Kipas
3. Tari Pakarena
1. Tari Bosara
2. Tari Kipas
3. Tari Pakarena
23.
Tarian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah
1. Tari patuddu
2. Tari Dero Poso
3. Tari Lumense
4. Tari Pamonte
5. Tari Peule Cinde
6. Tari Torompio
1. Tari patuddu
2. Tari Dero Poso
3. Tari Lumense
4. Tari Pamonte
5. Tari Peule Cinde
6. Tari Torompio
24.
Tarian Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara
1. Tari Balumpa
2. Tari Dinggu
3. Tari Lumense
4. Tari Manguru
1. Tari Balumpa
2. Tari Dinggu
3. Tari Lumense
4. Tari Manguru
25.
Tarian Daerah Propinsi Sulawesi Utara
1. Tari Katrili
2. Tari Maengket
3. Tari Polo-Palo
1. Tari Katrili
2. Tari Maengket
3. Tari Polo-Palo
26.
Tarian Daerah Propinsi Sumatra Barat
1. Tari Lilin
2. Tari Payung
3. Tari Piring
1. Tari Lilin
2. Tari Payung
3. Tari Piring
27.
Tarian Daerah Propinsi Sumatra Selatan
1. Tari Gending Sriwijaya
2. Tari Putri Bekhusek
3. Tari Tanggai
1. Tari Gending Sriwijaya
2. Tari Putri Bekhusek
3. Tari Tanggai
28.
Tarian Daerah Propinsi Sumatra Utara
1. Tari Serampang Dua Belas
2. Tari Tor Tor
1. Tari Serampang Dua Belas
2. Tari Tor Tor
PENGERTIAN TARI & TARI KREASI
Tari adalah gerak tubuh seseorang secara
birama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan,
mengungkapkan perasaan, maksud dan pikiran.
Sebuah tarian sebenarnya merupakan perpaduan dari beberapa buah unsur, yaitu wiraga (raga), wirama (irama), dan wirasa (rasa). ketiga unsur ini melebur menjadi bentuk tarian yang harmonis dan unsur yang paling utama dan membangun sebuah tarian adalah gerak.
Menurut jenisnya tari digolongkan menjadi 3 yaitu :
1. Tari Rakyat
2. Tari Klasik
3. Tari Kreasi Baru
Namun, kali ini saya akan membahas lebih jauh mengenai tari kreasi baik sejarah, perkembangan dan sebagainya.
TARI KREASI BARU
Adalah tari-tari yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dan diberi nafas indonesia baru.
Tari kreasi baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar hingga kini terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi, sehingga muncul istilah tarian modern.
Contoh :
Sebuah tarian sebenarnya merupakan perpaduan dari beberapa buah unsur, yaitu wiraga (raga), wirama (irama), dan wirasa (rasa). ketiga unsur ini melebur menjadi bentuk tarian yang harmonis dan unsur yang paling utama dan membangun sebuah tarian adalah gerak.
Menurut jenisnya tari digolongkan menjadi 3 yaitu :
1. Tari Rakyat
2. Tari Klasik
3. Tari Kreasi Baru
Namun, kali ini saya akan membahas lebih jauh mengenai tari kreasi baik sejarah, perkembangan dan sebagainya.
TARI KREASI BARU
Adalah tari-tari yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dan diberi nafas indonesia baru.
Tari kreasi baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar hingga kini terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi, sehingga muncul istilah tarian modern.
Contoh :
Balet
kontemporer adalah
bentuk tarian yang menggabungkan unsur-unsur balet klasik dan tari modern.
dibutuhkan teknik dan penggunaan pointework dari balet klasik, meskipun
memungkinkan rentang yang lebih besar gerakan yang mungkin tidak mematuhi garis
tubuh yang ketat yang ditetapkan oleh sekolah-sekolah teknik balet. Banyak dari
konsep-konsep yang berasal dari ide-ide dan inovasi dari abad ke-20 tari
modern, termasuk floorwork, gerakan balet dan andturn-dalam tari kaki.
TARI KREASI
Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di Indonesia. selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busananya juga merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Bentuk tari yang lebih baru lagi misalnya tari pantomim (gerak patah-patah penuh tebakan), operet (mempertegas lagu dan cerita), dan kontemporer (gerak ekspresif spontan, terlihat tak beraturan tapi terkonsep).
Contoh: tari oleg tambulilingan, tari tenun, tari wiranata, tari panji semirang (Bali), tari kijang, tari angsa, tari kupu-kupu, tari merak (Jawa), tari pattenung, tari padendang, tari bosara, tari lebonna (Sulawesi Selatan).
Pada garis besarnya tari kreasi dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
1. Tari kreasi berpolakan tradisi
Merupakan kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya.walaupun ada pengembangan tidak menghilangkan esensiketradisiannya.
2. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (non tradisi)
Merupakan tari yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi, musik, rias dan busana maupun tata teknik pentasnya.
Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari tradisi mungkin saja menggunakannya tergantung pada konsep gagasan penggarapannya. tarian ini juga disebut tarian modern yang berasal dari kata ''modo'' yang berarti baru saja.
TARI KREASI
Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di Indonesia. selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busananya juga merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Bentuk tari yang lebih baru lagi misalnya tari pantomim (gerak patah-patah penuh tebakan), operet (mempertegas lagu dan cerita), dan kontemporer (gerak ekspresif spontan, terlihat tak beraturan tapi terkonsep).
Contoh: tari oleg tambulilingan, tari tenun, tari wiranata, tari panji semirang (Bali), tari kijang, tari angsa, tari kupu-kupu, tari merak (Jawa), tari pattenung, tari padendang, tari bosara, tari lebonna (Sulawesi Selatan).
Pada garis besarnya tari kreasi dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
1. Tari kreasi berpolakan tradisi
Merupakan kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya.walaupun ada pengembangan tidak menghilangkan esensiketradisiannya.
2. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (non tradisi)
Merupakan tari yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi, musik, rias dan busana maupun tata teknik pentasnya.
Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari tradisi mungkin saja menggunakannya tergantung pada konsep gagasan penggarapannya. tarian ini juga disebut tarian modern yang berasal dari kata ''modo'' yang berarti baru saja.
POLA
LANTAI SENI TARI
Dalam sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai
perlu diperhatikan. Ada beberapa macam pola lantai pada tarian, antara lain :
1. Pola lantai vertikal : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya.
2. Pola lantai Horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke samping.
3. Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kana atau ke kiri.
4. Pola lantai melingkar : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis lingkaran.
Seni tari yang ada di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa kelompok.
1. Pola lantai vertikal : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya.
2. Pola lantai Horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke samping.
3. Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kana atau ke kiri.
4. Pola lantai melingkar : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis lingkaran.
Seni tari yang ada di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa kelompok.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Fungsi Seni serta tujuannya bisa
dibagi menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan, Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi,
Fungsi Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni terapan), dan
Fungsi Kesehatan (terapi).
Jenis tari ditinjau
dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu: Tari Tunggal, Tari
Berpasangan, dan Tari Kelompok/Massal.
Peranan seni tari
untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu,
social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan individu
dan social merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam
kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan
sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam
kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 3 antara
lain :tari sebagai upacara , tari sebagai sarana hiburan dan tari sebagai
sarana pertunjukkan
Dalam sebuah tarian
antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian
terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.
Tari
tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangannya cukup
lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah mentradisi. Para ahli antropologi percaya bahwa
tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan dan juga
alam. Jenis Tari Tradisional ada dua : Tari keraton adalah tari yang semula
berkembang dikalangan kerajaan dan bangsawan. Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan rakyat. Setiap daerah provinsi di Indonesia
masing-masing memiliki tarian tradisional.
2.
Saran
·
Dengan
mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia
mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini.
·
Sekolah seni
tertentu di Indonesia seperti Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) di Bandung, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di
Jakarta, Institut
Seni Indonesia (ISI) yang tersebar di Denpasar, Yogyakarta, dan Surakarta kesemuanya mendukung dan
menggalakkan siswanya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni tari
tradisional di Indonesia. Beberapa festival tertentu seperti Festival Kesenian
Bali dikenal sebagai ajang ternama bagi seniman tari Bali untuk menampilkan tari
kreasi baru karya mereka.
Contoh-contoh
gambar tarian Indonesia yang popoler mancanegara
DAFTAR PUSTAKA
http://goobloggua.blogspot.co.id/2014/06/sUmBeRINFO-seni-budaya-seni-tari.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar