Terimaksaih telah berkunjung dan saya harap saudara terbantu dengan informasi yang sudah saya sampaikan dan jangan lupa berikan komentarnya juga ya......:)
Ada Beberapa hal yang dapat dikatakan mutu, tahukah anda dengan Mutu tersebut ???
Dalam Artikel ini saya akan membahas beberapa hal yang menjelaskan dengan Mutu.
Selamat Membaca dan menghayati Gan :-)
*MUTU*
Ada Beberapa hal yang dapat dikatakan mutu, tahukah anda dengan Mutu tersebut ???
Dalam Artikel ini saya akan membahas beberapa hal yang menjelaskan dengan Mutu.
Selamat Membaca dan menghayati Gan :-)
*MUTU*
Terdapat banyak pengertian tentang mutu. Dalam Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia, mutu adalah suatu nilai atau keadaan. Sementara pengertian
lain tentang mutu dikemukakan oleh para ahli dilihat dari sudut pandang
yang berbeda. Diantaranya Edward Deming, mengatakan bahwa mutu adalah :
“apredictive degree of uniformity and dependability at a low cost,
suited to the market”. Pendapat lain, seperti yang disampaikan Joseph M.
Juran, mutu adalah : “fitness for use, as judged by the user”. Kemudian
Philip B. Crossby, mengatakan “conformance to requirements” dan Armand
V. Feigenbaum, mengatakan “full customer satisfaction”.
Pada hakikatnya beberapa pengertian mutu tersebut adalah sama dan
memiliki elemen-elemen sebagai berikut : pertama, meliputi usaha
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Kedua, mencakup produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan. Ketiga, merupakan kondisi yang selalu
berubah. Berdasarkan elemen-elemen tersebut maka mutu dapat
didefinisikan sebagai suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi bahkan
melebihi harapan.
Dari beberapa pengertian mutu di atas, dapat penulis simpulkan bahwa
secara garis besar, mutu adalah keseluruhan ciri atau karakteristik
produk atau jasa dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan. Pelanggan yang dimaksud disini bukan pelanggan atau konsumen
yang hanya datang sekali untuk mencoba dan tidak pernah kembali lagi,
melainkan mereka yang datang berulang-ulang untuk membeli dan membeli.
Meskipun demikian, pelanggan yang baru pertama kali datang juga harus
dilayani sebaik-baiknya, karena kepuasan yang pertama inilah yang akan
membuat pelanggan datang dan datang lagi. Secara umum dapat dikatakan
bahwa mutu produk atau jasa itu akan dapat diwujudkan bila orientasi
seluruh kegiatan organisasi tersebut berorientasi pada epuasan pelanggan
(customer satisfaction). Apabila diutarakan secara rinci, mutu memiliki
dua perspektif, yaitu perspektif produsen atau penyelenggara dan
perspektif konsumen atau pelanggan, bila kedua hal tersebut disatukan
maka akan dapat tercapai kesesuaian antara kedua sisi tersebut yang
dikenal sebagai kesesuaian untuk digunakan oleh pelanggan. Dan apabila
diperhatikan kembali, kedua perspektif tersebut akan bertemu pada satu
kata “fitness for customer use”.Kesesuaian untuk digunakan tersebut
merupakan kesesuaian antara konsumen/pelanggan dengan
produsen/penyelenggara, sehingga dapat membuat suatu standar yang
disepakati bersama dan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan kedua belah
pihak.
Selanjutnya, pengukuran mutu untuk produk fisik (barang) selain
menekankan pada produk yang dihasilkan, juga perlu juga diperhatikan
mutu pada proses produksi. Bahkan, yang terbaik adalah apabila perhatian
pada mutu bukan pada produk akhir, melainkan pada proses produksinya
atau produk yang masih ada dalam proses (work in process), sehingga bila
diketahui ada cacat atau kesalahan masih dapat diperbaiki. Sedangkan,
untuk pengukuran mutu pada jasa -tidak terkecuali jasa pendidikan sulit
sekali dilakukan karena karakteristiknya pada umumnya tidak nampak.
Namun demikian, menurut Garvin, ada beberapa dimensi mutu pada jasa
antara lain communication, credibility, security, knowing the customer,
tangibles, reliability, responsiveness, competence, access dan courtesy.
58 Sedangkan untuk peningkatan mutu jasa seperti jasa pendidikan,
menurut Stebbing, ada beberapa langkah yang harus ditempuh untuk dapat
meningkatkan mutu jasa yang ditawarkan, yakni mengidentifikasi penentu
utama mutu jasa, mengelola harapan pelanggan, mengelola mutu jasa dan
mengembangkan budaya mutu.
Dalam konsep relatif, mutu biasanya diukur dari sisi pelanggan baik
internal maupun eksternal. Dan dalam tulisan ini, mutu yang dimaksud
oleh penulis adalah mutu implementasi manajemen sumber daya manusia di
sekolah yang telah memberikan jasa (pelayanan), dengan fokus pembahasan
pada pelanggan internal -guru dan pegawai, pelanggan eksternal primer
–para siswa. Selanjutnya, ukuran mutu yang menjadi fokus dalam
pembahasan ini pun adalah adanya kepuasan melalui perkembangan kemampuan
dari segi fisik dan psikis para pelanggan tersebut. Berkembang secara
fisik antara lain mendapatkan imbalan finansial dan kesejahteraan hidup
lebih layak, sedangkan perkembangan secara psikis adalah bila mereka
diberi kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan, bakat
dan kreativitasnya. Di samping itu, pelanggan- pelanggan tersebut
merasa puas bila suasana kerja atau budaya kerja di sekolah mendukung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar